Nama Lahir : Aqil Barraq Badruddin Seman Said Harun
TTL : Belitung, 24 Oktober 1976
Pekerjaan : Penulis
Tahun Aktif : 2006 – Sekarang
TTL : Belitung, 24 Oktober 1976
Pekerjaan : Penulis
Tahun Aktif : 2006 – Sekarang
Andrea
Hirata
Andrea Hirata lahir di sebuah desa yang miskin di
pelosok pulau Belitung. Ia adalah anak ke-4 dari pasangan Seman Said Harunayah
dan NA Masturah. Desa miskin yang kehidupan di dalamnya serba pas - pasan itu
secara langsung sangat mempengaruhi kepribadian Andrea sejak kecil. Kepribadian
Andrea terbentuk dari lingkungan yang memprihatinkan, sedih, penuh dengan
rintangan hidup yang berat.
Sebenarnya nama Andrea Hirata itu bukan nama pemberian
dari ibu dan bapaknya. Melainkan nama yang dibuat – buatnya sendiri. Nama
sebenarnya yang diberikan oleh kedua orang tuanya adalah Aqil Barraq Badruddin
Seman Said Harun. Andrea merasa tidak cocok dengan nama itu, kemudian ia
menggantinya dengan nama Wadud. Nama Wadud ini masih gak cocok, hingga Andrea
mengubah kembali namanya sebagai “Andrea Hirata” sewaktu meranjak remaja.
Ungkapan Andrea tentang namanya “Andrea diambil dari nama seorang wanita yang nekat bunuh diri bila penyanyi pujaannya, yakni Elvis Presley tidak membalas suratnya,”.
Kemudian
kata Hirata dipungut dari nama melayu kampung (bukan nama Jepang yang orang
anggap). Di masa meranjak remaja itulah, pria asal pulau Belitung itu
mendapatkan nama yang cocok “Andrea Hirata”. Andrea Hirata tumbuh bagai
anak – anak melayu kampung pada umumnya. Ia tumbuh dengan segala keterbatasan
ekonomi kampung, namun Andrea tetap menjadi anak yang bijak, periang, pembuat
onar :D, dan penebar kegembiraan.
Dalam karya novel Andrea Hirata yaitu “Laskar
Pelangi”, ia sewaktu kecil sekolah di tempat yang sangat
memprihatinkan, mengenaskan, bahkan tak layak disebut sebagai sekolah. Sekolah
tersebut adalah “SD Muhammadiyah”. Andrea mengakui bahwa sekolah tersebut
sangat mengenaskan. Akan tetapi, berkat kegigihannya ingin belajar iapun
bersekolah di tempat mengenaskan itu. Di sekolah itulah Andrea bertemu dengan
“Laskar Pelangi” sebutan untuk sahabat – sahabat Andrea Hirata.
Disekolah itu pula lah, Andrea bertemu dengan sosok
guru yang sangat istimewa. Guru tersebut bernama bu Muslimah. Kegigihan
dan semangat bu Muslimah untuk mengajari murid – muridnya yang hanya berjumlah
tidak lebih dari 11 orang. Andre Hirata mengaku bahwa bu Muslimah lah yang
telah merubah Andrea menjadi sosok yang sangat bersemangat dalam menuntut ilmu.
Sebenarnya di pulau Belitung ada sekolah yang layak
untuk Andrea masuki, namun karena keterbatasan ekonomi dan karena status bapak
nya sebagai pegawai rendahan yang membuat Andrea tak berhak untuk sekolah di
sana.
“Novel yang saya tulis merupakan memoar tentang masa kecil saya, yang membentuk saya hingga menjadi seperti sekarang,”
Banyak sekali rintangan yang dihadapi oleh Andre untuk
bisa sekolah, mulai dari jarak sekolah yang sangat jauh, hingga keadaan sekolah
yang sangat mengenaskan itu. Motivasi dari guru istimewanya itu lah yang terus
ia pertahankan untuk tetap semangat menimbah ilmu.
Peran Bu Muslimah ini lah yang memotivasi Andrea untuk
menulis. Hingga sewaktu kelas 3 SD ia bertekat untuk bisa menulis sebuah cerita
tentang perjuangan bu Muslimah. Andrea pun tak pernah berhenti untuk berlatih
nyorat - nyoret di kertas untuk bisa menulis.
“Kalau saya besar nanti, saya akan menulis tentang Bu Muslimah,”.
Itu lah ungkapan Andrea Hirata yang akrab disebut
"Ikal".
Seusai Andrea menempuh pendidikan di pulau Belitung
kampung halamannya, ia kemudian bertekat untuk pergi dari kampung untuk
merantau ke pulau Jawa. Setamat SMA, Andrea dengan keinginan yang kuat untuk
menggapai cita – cita sebagai seorang penulis dan bisa melanjutkan pendidikan
hingga ke bangku kuliah, ia pun merantau ke Jakarta.
Pada saat di kapal laut yang ia naiki, ia mendapat
saran dari nahkoda untuk pergi ke daerah Ciputan dimana masyarakat setempat
belum begitu ramai. Saran tersebut pun ia ikuti, dan ia naik bus untuk pergi ke
Ciputan, namun al-hasil, bus tersebut malah mengantar Andre ke Bogor. Al-hasil,
Andrea pun mau tak mau lantas memulai hidup baru di kota Bogor yang dikenal
sebagai kota hujan.
Tak tau nasip baik apa yang terjadi pada Andrea, ia
pun mendapat pekerjaan sebagai tukang pos (penyortir surat di kantor pos).
Dengan segala kekuatannya, ia pun akhirnya bisa melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Setelah
Andrea tamat dari Universitas Indonesia, ia berusaha keras untuk mendapatkan
beasiswa S2 Economic Theory di Universite de Paris, Sorbonne. Dengan segala
tenaga dan kerja kerasnya, al-hasil ia mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan
ke Universitas de Paris, Sorbonne, Prancis dan Sheffield Hallam University,
Inggris.
Novel Lasakar Pelangi Karya Andrea
Hirata adalah satu - satunya Karya Sastra Indonesia yang tembus International
Best Seller.
Karya - karya Andrea antara lain
terlihat di gambar bawah ini:
Referensi:
- http://kolom-biografi.blogspot.com/2011/10/biografi-andrea-hirata-penulis-novel.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Andrea_Hirata
Keren!!! Menginspirasi.
BalasHapusHahaha,.. Emang orang keren dia tu :D
HapusKeren banget bang
HapusHebat
BalasHapusInspiratif🤗
BalasHapus